BERITA ACEH TAMIANG

Berita dan Ulasan Menarik Di Kawasan Aceh Tamiang

Potensial Gula Aren Aceh Tamiang Menembus Pasar Nasional

KUALASIMPANG – Produksi gula aren Aceh Tamiang benar-benarmempunyai potensitembus pasar nasional. Beberapapengrajinmengharap ada dukungan dari pemdasupaya produksi danmarketingdapat semakin luas.

Edo, satu diantarapengrajin gula aren di Daerah Banai, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang menjelaskandianyakerepotanpenuhikeinginan agen. Tiap hari agen selalu menghubunginya supayasediakan gula aren dengan jumlahtertentu.

Tiap hari agennya menghubungijika kita tidakmampu (penuhi permintaan),” kata Edo, Kamis (12/6/2025).

Agen ituselanjutnyapasarkanseutuhnya gula merah itu ke Medan, Sumatera Utara. Edo memberikan keyakinanjika gula aren produksi Daerah Banai mempunyaikualitas baik karena murni air nira tanpakombinasi.

Reratajika di sini murni, tidak ada kombinasikarena ituselalu habis diboyong agen,” kata ayah dua anak ini.

Karierinibaruditekuni Edo 2 tahunDia mengaku proses pembikinanmasihtradisionil.

Sehari-harinyaia memanjat pohon aren untukambil air nira. Beberapa puluh nira ini sejumlahbeberapa puluhtangkai yang beberapa berdiri di kebun pribadinya danbeberapakembalipunyafamilinya.

Jika ditotal paling satu hektar,” ucapnya.

Proses memanjat initelahmemerlukan waktukarenadilakukan sendiri. Seterusnya air nira ini diolahmemakai kayu bakar.

Proses mengolah ini dia mengakumemerlukan perhatian sangat keraskarenaberjalansepanjang delapan jam. Lupa sedikit, iaakanalami rugi karena air nira yang diolahakanmelimpah tumpah dari wajan.

“Zat asamnya masih tetap adamenjadi buihnya itu naik, jikatidakdipantau tumpah, kami menjadi rugi,” bebernya.

Inimuncul karena wajan yang dipakaibeberapapengrajin nira di wilayah ini tetapmemiliki ukuran kecil. Semestinya wajan yang dipakaimemiliki ukuransemakin lebih besarsupayamemuatsemua air nira yang dibuat jadi gula aren.

Memangsebetulnya wajannya tidakpantastetapijikagunakan (wajan) besar, ngerinya apinya tidakmampukarena kami masih gunakan kayu, selanjutnya harga wajan besar juga mahal,” katanya.

Terbatasinya ukuran wajan ini membuat Edo danbeberapapengrajin lain di wilayah itu cumasanggupmenghasilkan gula aren 10 kgsetiap harinya. Walau sebenarnyajikaikutikebutuhan pasardapatcapai3x lipat.

Dia mengakujika harga gula aren termasuk bagus karenatermasukkonstan di angka Rp 22 ribu per kg. Harga ini condong naik di beberapa haritertentumenjadi Rp 25 ribu per kg.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *